Menu Tutup

Buka Sosialisasi PRM di Sumut, Sestama BRGM Pesan Agar Seluruh Pihak Komitmen Jalankan Program Rehabilitasi

No:10/SIPERS/BRGM/03/2024
dapat disiarkan segera

Pembukaan Sosialisasi dan Identifikasi Lokasi Indikatif Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Provinsi Sumatera Utara

Sekretaris Utama BRGM, Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si. resmi membuka acara Sosialisasi dan Identifikasi Lokasi Indikatif Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Medan (27/03).

Acara tersebut dihadiri oleh Dra. Manna Wasalwa Lubis, M.AP selaku Staff Ahli Gubernur Bid. Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Gatot Haryono, S.H., M.H. selaku Asisten Tindak Pidana Umum, Kolonel inf Andrian Siregar jabatan Aster Kasdam I/BB, Muhammad Muslim Siregar selaku Direktur Bina Masyarakat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Utara dan pihak terkait lainnya. 

Perhatian serius pemerintah dalam merehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia salah satunya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020. Melalui peraturan tersebut, BRGM melaksanakan tugasnya dalam merehabilitasi mangrove dengan target luasan sebesar 600.000 hektar yang tersebar di 9 provinsi prioritas hingga tahun 2024. 

Pada kesempatan tersebut, Ayu menyebutkan bahwa kondisi ekosistem mangrove memiliki dampak yang signifikan terhadap kelestarian lingkungan, aspek sosial dan ekonomi masyarakat hingga pertahanan dan keamanan negara. Manfaat mangrove untuk mempertahankan luas daratan dan posisi garis pantai di pesisir, terutama di pulau-pulau terluar Indonesia menyebabkan usaha rehabilitasi mangrove pada beberapa lokasi harus lebih digencarkan.

Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menguatkan kolaborasi BRGM dengan pihak-pihak terkait di Provinsi Sumatera Utara dalam merehabilitasi mangrove melalui program M4CR (Mangrove for Coastal Resilience). M4CR menjadi salah satu terobosan dalam rehabilitasi mangrove yang ditargetkan seluas 75.000 hektar di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Riau dan Sumatera Utara  hingga tahun 2027.

“Target lokasi rehabilitasi mangrove melalui program M4CR di Provinsi Sumatera Utara meliputi 12 kabupaten yaitu Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Langkat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan melibatkan 34 kecamatan dan 93 desa.”, ujar Manna yang hadir mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Ayu mengatakan, “dari tanaman mangrove yang ditanam itu, akan bisa menghasilkan karbon dimana kandungan karbon dari mangrove itu 5-8 kali dari kandungan karbon di daratan. Semuanya untuk daerah dan bukan untuk BRGM.”

Merehabilitasi mangrove itu tidak mudah. Pengalaman BRGM menunjukkan faktor-faktor yang harus menjadi perhatian serius  agar  mangrove yang ditanam mampu bertahan hidup. Melalui sosialisasi ini, Ayu berharap agar pemerintah daerah setempat, akademisi, NGO dan masyarakat umum di Provinsi Sumatera Utara dapat berkomitmen serta bahu membahu dalam melaksanakan program rehabilitasi mangrove. Dengan demikian kegiatan rehabilitasi mangrove dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Skip to content