Menu Tutup

Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut : Seruan Peduli Ekosistem Gambut oleh Generasi Muda

No:17/SIPERS/BRGM/06/2024
                                                                                                                                                                                                                          dapat disiarkan segera


Pembukaan Kegiatan Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut

Indonesia menempati posisi ke empat sebagai pemilik hutan gambut terbesar di dunia dan urutan pertama dengan luas gambut tropis terbesar sedunia. Akan tetapi, saat ini gambut masih menjadi topik yang awam dilirik oleh generasi muda, padahal ekosistem gambut yang pristine sangat penting perannya dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, gambut di Indonesia dilansir mampu menyimpan cadangan karbon sebesar 46 giga ton.

Namun, maraknya pembukaan lahan dan pemanfaatan lahan gambut yang tidak selaras dengan pelestariannya, membuat lahan gambut di Indonesia terdegradasi. Sifat lahan gambut yang rawan mengalami kerusakan dan kebakaran juga memperparah kondisi lahan gambut yang ada.

Butuh ribuan tahun lahan gambut dapat terbentuk secara alami dan butuh ratusan tahun pula untuk melakukan restorasi pada lahan gambut yang rusak hingga mendekati kondisi alaminya. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan “sense of belonging” akan ekosistem gambut di kalangan generasi muda untuk menjaga ekosistem gambut dan mendukung kegiatan restorasi gambut yang berkelanjutan.

Bulan Juni, merupakan bulan perayaan Hari Gambut Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 2. Sebagai lembaga yang bertugas memfasilitasi percepatan restorasi gambut, BRGM menginisiasi kampanye peduli ekosistem gambut. Kampanye dibungkus dalam acara berupa Peat Parade yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 2 Juni 2024 dan Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut dengan tajuk “Gambut Terawat, Bumi Selamat” yang diselenggarakan pada 19-22 Juni 2024 di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Rangkaian kegiatan pada hari pertama diawali dengan mengunjungi Kelompok Masyarakat Huma Gawin Itah, sebagai kelompok binaan BRGM untuk mempelajari pengolahan ikan gabus. Kegiatan dilanjut pada hari kedua dengan pembukaan acara, diskusi bersama kelompok masyarakat mengenai restorasi gambut, dan pelatihan jurnalistik. Kegiatan selanjutnya pada hari ketiga diisi dengan mengunjungi kegiatan restorasi gambut sekaligus pengerjaan tugas output kegiatan berupa artikel dan konten media sosial. Kegiatan ditutup pada hari keempat dengan presentasi akhir dan evaluasi kegiatan.

Praktik Pembasahan Menggunakan Sumur Bor oleh Peserta

 

Pembibitan Tanaman untuk Revegetasi Tanaman

Kegiatan ini berhasil menjaring peserta terbaik sebanyak 15 anak muda berusia 18-24 tahun yang berasal dari Jabodetabek, Kalimantan dan Sumatera. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu membagikan pengalaman dan ilmu baru yang didapat terkait upaya pelestarian gambut kepada khalayak luas melalui media sosial yang mereka miliki.

Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs. Alue Dohong, M.Sc., Ph.D., mengapresiasi kegiatan Volunteer Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut karena dapat menjadi jembatan untuk meraih perhatian publik akan ekosistem gambut.

“Teman-teman ini akan menjadi jembatan agar gambut dapat lebih dikenal oleh publik, apalagi di Sumatera ya, mudah mudahan kalian dapat menjadi influencer yang benar-benar dapat memberikan dampak,” Ujarnya.

Peserta volunteer juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi lokasi Infrastruktur Pembasahan Gambut (IPG) yang dikelola Masyarakat Peduli Api (MPA) Tumbang Nusa. Silvanus, selaku Ketua MPA Tumbang Nusa, menjelaskan bahwa upaya untuk mengurangi tingkat kebakaran lahan gambut dilakukan dengan pembangunan sekat kanal yang berfungsi untuk menahan debit air ketika musim kering

“Jika musim kering lahan gambut ini mudah sekali terbakar dan sulit untuk dipadamkan, karena yang terbakar bukan hanya yang dipermukaan saja, dibawahnya juga terbakar, pembangunan sekat kanal ini untuk menahan air di musim kering”, ucap Silvanus.

Salah satu peserta ekspedisi, Umar Ahmad (mahasiswa Biologi Universitas Negeri Jakarta), mengatakan bahwa kegiatan Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut ini menjadi jalan untuk dia dan peserta lainnya agar dapat berkontribusi lebih dalam usaha pelestarian gambut. Dengan ilmu baru dan pengalaman terjun langsung ke lahan gambut, Umar dan peserta lainnya mendapatkan motivasi lebih dan siap menggaungkan arti penting pelestarian gambut kepada masyarakat luas.

Skip to content