Menu Tutup

Peringati Hari Lahan Basah, BRGM dan KLHK Tanam Pohon Serentak di 13 Provinsi

No:03/SIPERS/BRGM/02/2024
dapat disiarkan segera

Kepala BRGM, Dirjen PSLB3 KLHK, Plt. Kepala DLHK provinsi Riau melakukan penanaman bibit sagu bersama masyarakat.

Ekosistem lahan basah gambut dan mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan ekosistem gambut seluas 13,9 juta hektar dan mangrove seluas 3,36 juta hektar. Kedua ekosistem ini memiliki peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai instrik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan cadangan karbon, perlindungan dari bencana, habitat untuk biodiversitas, hingga pemenuhan kebutuhan manusia yang bernilai ekonomi serta eco-tourism.

Tepat pada tanggal 2 Februari 2024 lalu, dunia merayakan hari lahan basah yang mengangkat tema Wetlands and Human Wellbeing, yang memberi penekanan akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah guna mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat sehari-hari. Peringatan hari lahan basah ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan ekosistem gambut dan mangrove.

Tema hari lahan basah sedunia ini sejalan dengan visi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk memulihkan gambut, menghijaukan mangrove, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka perayaan hari lahan basah sedunia, BRGM mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam aksi penanaman pohon serentak di ekosistem gambut dan mangrove pada tanggal 7 Februari 2024.

Kegiatan penanaman serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, namun untuk BRGM pelaksanaannya di wilayah kerja BRGM itu sendiri yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.  Pelaksanaan penanaman serentak ini dipimpin langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Cianjur, Jawa Barat / Provinsi Bali serta Kepala BRGM, Hartono, di Desa Lukit,Pulau Padang, Kepulauan Meranti, provinsi Riau. Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Hartono mengatakan bahwa, “Lahan basah, termasuk gambut dan mangrove, memiliki manfaat yang begitu besar, kita harus kelola secara bijak. BRGM dan KLHK bermitra dengan masyarakat dalam pelaksanaan penanaman di gambut dan mangrove untuk mendorong keberlanjutan pengelolaan ke depannya,”ucap Hartono.

Penanaman bibit sagu oleh Kepala BRGM, Hartono

Hartono menekankan, “Sagu yang kita tanam hari ini, selain bisa membantu menahan air sehingga gambut tidak terbakar, juga dapat mendukung ketahanan pangan melalui diversifikasi,” ucapnya.

Penanaman sagu di Pulau Padang ini memiliki 4 tujuan yaitu mencegah kebakaran, mencegah emisi lahan gambut (baik dari kebakaran maupun dekomposisi gambut), sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar, karena sagu merupakan tanaman dengan nilai ekonomi tinggi, serta mencegah terjadinya bencana yg diakibatkan land subsidence. Lebih jauh lagi, sagu sebagai salah satu makanan pokok dapat menjadi solusi dari ancaman kelangkaan pangan.

Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau merupakan salah satu dari 13 provinsi yang menjadi lokasi penanaman pohon serentak pada peringatan hari lahan basah sedunia. Lokasi penanaman 100 bibit sagu ini dilaksanakan di lahan bekas terbakar Tahun 2014 dengan tutupan semak belukar dan hamparan sagu tua. Sejak tahun 2020 desa Lukit terus berinsiatif untuk mengusulkan penanaman sagu dengan hasil nyata. Hingga 2023, seluas 75 hektar lahan di desa Lukit telah ditanami sebanyak 18.000 bibit sagu, dan pada tahun 2024 ini akan ditanam pada areal seluas 30 ha.

Sejak tahun 2016 hingga kini, di Provinsi Riau  telah melaksanakan kegiatan restorasi gambut seluas 452.631 hektar melalui kegiatan pembasahan dengan pembangunan 1.125 unit, 1.835 unit sekat kanal, dan pembangunan 5 unit kanal timbun. Selain itu, telah dilaksanakan kegiatan penanaman kembali (revegetasi) pada lahan gambut seluas 400 hektar, dan pemberian bantuan revitalisasi mata pencaharian sebanyak 289 paket.

Pada kesempatan ini hadir juga Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Beliau menyampaikan, “Aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan Global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama,” ujar Vivien.

Plt . Kepala Dinas Lingkungan Hidup Riau sekaligus Asisten perekonomian dan pembangunan daerah sekretariat Riau, M. Job Kurniawan hadir pada kesempatan ini mewakili Gubernur Riau. Job mengatakan, “Kami menyambut  baik acara ini. Semoga kegiatan penanaman serentak BRGM dan KLHK kegiatan  dapat terus dilaksanakan.  Desa Lukit ini merupakan desa yang mengalami kebakaran pada tahun 2017. Allhamdullilah dengan adanya BRGM, dengan adanya sekat kanal  kebakaran jauh lebih menurun. Kami berharap kegiatan kali ini menjadi awal kita bersama untuk bersinergi dalam pembangunan Riau Hijau,” ujar Job.

Aksi penanaman pohon ini  menjadi simbol sinergitas dan komitmen para stakeholders  hingga masyarakat tapak agar ikut berpartisipasi menjaga ekosistem lahan basah di Indonesia.

Skip to content