Menu Tutup

Tingkatkan Kesadartahuan Generasi Muda, BRGM Serukan Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove

No:09/SIPERS/BRGM/03/2024
dapat disiarkan segera

Diskusi Kegiatan Pengarusutamaan Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove untuk Pendidikan Tingkat Dasar Lingkup Provinsi Riau

Kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove tidak hanya berkaitan dengan penanaman dan mempertahankan ekosistem yang ada agar lestari. Lebih dari itu, penyadartahuan dan peningkatan pengetahuan generasi muda sejak dini merupakan langkah panjang yang urgen untuk dilakukan. Dengan begitu, usaha pelestarian alam khususnya ekosistem gambut dan mangrove dapat berkelanjutkan.  

Kebiasaan masyarakat yang tinggal di lahan gambut dan pesisir sangat menentukan bagaimana kondisi ekosistem tersebut. Pasalnya, sebagian besar kerusakan yang terjadi di lahan gambut dan mangrove diakibatkan oleh kelalaian manusia. Budaya masyarakat dalam membuka lahan dengan cara dibakar, pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dibarengi dengan kegiatan konservasi yang sepadan menjadi salah satu alasan terdegradasinya ekosistem gambut dan mangrove.

Berkaca pada kondisi tersebut, BRGM memandang perlu melakukan edukasi mengenai pendidikan lingkungan gambut dan mangrove secara sistematis dan terpadu. Oleh karena itu, BRGM menyelenggarakan Kegiatan Pengarusutamaan Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove untuk Pendidikan Tingkat Dasar (SD dan SLTP) Lingkup Provinsi Riau yang digelar di Pekanbaru (26/03). 

Melalui kegiatan ini, BRGM menggandeng pemerintah setempat dalam pengarusutamaan pendidikan lingkungan gambut dan mangrove sebagai materi pada kurikulum satuan pendidikan tingkat dasar. 

Sambutan dari M Job Kurniawan

M Job Kurniawan, S.AP., M.Si selaku Kepala Dinas LHK Provinsi Riau mengatakan, “potensi alami ini apabila tidak dikelola dengan bijaksana dapat menimbulkan ancaman bagi kehidupan masyarakat dalam bentuk berbagai bencana ekologi seperti kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, banjir, kerawanan pangan dan krisis energi. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi pemerintah untuk menjalankan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Tentunya dengan penyadartahuan dari dini diharapkan tumbuh tunas-tunas muda kader-kader lingkungan yang lebih peduli akan lingkungan”

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM mengatakan, “tidak hanya membangun karakter, kita juga membangun mulai dari pengetahuannya terhadap lingkungan, kepeduliannya terhadap lingkungan, sikap yang positif dalam menjaga lingkungan dan perilaku menjaga lingkungan untuk anak didik kita. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan lingkungan gambut dan mangrove ini sangat penting untuk diterapkan.” ujar Suwignya Utama, MBA.

Job dan pemerintah setempat mengapresiasi inisiatif kegiatan yang dilaksanakan oleh BRGM. Harapannya melalui kegiatan pengarusutamaan ini, pendidikan lingkungan dalam muatan lokal di sekolah terkait ekosistem gambut dan mangrove segera direalisasikan.

Skip to content